Jumat, 02 April 2010

Kecerdasan.......

Manusia mesti melepaskan alasan kedua dari kemampuan pemahamannya dan menoleh kepada agama untuk memperoleh bantuan pemahaman. Karena agamalah yang mampu menemukan bantuan yang biasanya datang dengan sembunyi-sembunyi. Meski demikian, apabila seorang menghabiskan hidupnya dengan kebodohan tanpa menggunakan nalar, pemahaman dirinya akan tumbuh dengan lemah dan dia tidak akan mampu mengenali kekuatan agama. Engkau menumbuhkan keberadaan fisikal ini, padahal di dalamnya tidak terdapat kecerdasan apapun ! Tidakkah engkau memahami bahwa orang gila memiliki tenaga fisik yang lebih kuat tapi tidak memiliki kecerdasan sedikit pun ?

Minggu, 21 Maret 2010

Emailku Dipake Buat Menipu

Sabtu siang saya dapat sms dari seorang kawan di kota lain, menanyakan keberadaan saya, saya pun segera menelponnya, rasanya kok tumben-tumbenan menanyakan keberadaan saya di mana, pendek cerita dia pun mengabarkan kalau email saya sudah digunakan orang lain untuk meminta sejumlah uang kepada semua orang yang alamat emailnya tersimpan di contact email saya, astagafirullah, …

Saat itu juga saya segera membuka internet untuk membuka email, ternyata email account saya sudah gak bisa di akses lagi, setelah saya utak-atik di bantuan pasword akhirnya kena blokir selama 24 jam.

Minggu siang kemudian kembali saya buka email account saya, setelah melalui proses verifikasi, akhirnya account saya aktif kembali setelah ganti pasword. Setelah terbuka di inbox saya sudah terkirim beberapa email forward dari beberapa teman, tentang email si penipu itu, lengkapnya saya posting di bawah ini bentuk email tersebut.

— Pada Jum, 19/3/10, ichwan kalimasada menulis:

Dari: ichwan kalimasada
Judul: Urgent!!
Kepada:
Tanggal: Jumat, 19 Maret, 2010, 10:08 AM
Sorry to disturb with this mail but I’m out of the country in London and found myself in a situation which I really need to take care of now. I need you to loan me $2000 to pay up my bills and leave here asap. I will explain better and refund you immediately I get back. If you can help out with the money or whatever amount you can come up with. Send it via Western Union Money transfer to my details below. please get back to me ASAP.

Ichwan kalimasada
7 Clarissa Street
London
E8 4hl

I will really appreciate if you get back to me as soon as you get this email.
Also, keep this between us.
Thanks

Tampilan email tersebut nampak seperti email dan pengirimnya dilakukan oleh saya sendiri, namun jika email itu di replay atau dibalas melalui email tersebut, maka yang nampak alamat email adalah ‘kalmasada07@yahoo.com’ tanpa huruf (i) seperti alamat email yang saya miliki.

Pengalaman ini atau modus penipuan ini bukan hal baru lagi bagi yang sering mangkal di dunia maya, namun semoga tulisan ini bisa sekedar mengingatkan bagi teman-teman lain agar bisa menjaga dengan baik account yang dimiliki dengan melengkapi data verifikasi yang sangat mudah di ingat.

Terima kasih buat para kompasianer Bung Andika (Rudi esape), Lily Meynovatan, Ahmad zainul, yang sudah sigap memberitahukan hal ini kepada saya dan beberapa teman lain yang memberi informasi via sms.

Tulisan ini juga sebagai klarifikasi bahwa kiriman email tersebut adalah penipuan dari seseorang/anonim yang entah berada di mana, dan bukan dilakukan oleh saya. Wallahualam.

godgoodness for you

Jika Kita Bicara Tuhan

Jika kita berbicara tentang tuhan, maka kita tidak lagi membicarakan adanya dua ego di sana. Engkau berkata “aku” dan Dia mengatakan “aku”. Agar dualitas ini sirna, salah satunya mesti mati demi yang lainnya. Engkau mesti mati untuk dia atau dia untuk engkau. Tapi meskipun demikian, dia tak mungkin mati-baik kematian fenomenal ataupun konseptual-karena “dia adalah yang maha abadi dan tidak akan pernah mati”. Tapi dia begitu agung, mungkin saja dia kan mati untukmu agar dualitas yang ada sirna. Tapi karena dia tak mungkin mati, engkau harus mati agar dia mampu bersemayam dalam dirimu, kemudian menghacurkan dualitas itu.

Engkau dapat mengikat dua burung bersamaan. Tetapi, meski keduanya mungkin dari jenis yang sama dan sayap yang tadinya hanya dua kini menjadi empat, kedua burung itu tidak akan mampu terbang bersama karena masih memiliki dualitas. Tapi jika engkau mengikat seekor burung mati pada burung yang lain yang masih hidup, dia masih mampu untuk terbang karena di sana tak ada lagi dualitas.

Maka, manusia yang bertahan dalam ketidaktahuannya tentang tuhan dan tidak berusaha dengan segala kemampuannya untuk memahami tuhan, ia bukanlah manusia. Tuhan yang dapat dipahami seseorang bukanlah tuhan, manusia sejati tak akan pernah berhenti berusaha. Dia menunggu tiada henti di sekitar “cahaya” tuhan yang mengagumkan. “tuhan adalah lilin yang “membakar” manusia dan terus menariknya agar lebih dekat. Tapi kedekatan itu tak terpahami oleh intelek.

Cinta Ada Selama Celaan Masih Ada

“cinta ada selama celaan masih ada” karena seseorang akan memarahi yang dicintainya, bukan orang yang asing dengan dirinya. Ada berbagai jenis celaan. Menderita dalam kesakitan merupakan bukti cinta dan kebaikan tuhan.

Pada sisi lain, ketika suatu makian dilontarkan dan orang yang dimaki tidak merasakan sakit, maka tak akan ada bukti cinta (seperti ketika orang memukul karpet untuk mengeluarkan debunya). Dan pada sisi lain, seseorang yang memarahi anak atau kekasih yang ia cintai, ia kan mendaptkan bukti dari cinta. Bukti cinta akan muncul dalam contoh kasus seperti itu. Maka, selama engkau mengalami rasa sakit dan menyesal di dalam diri, itu adalah bukti dari cinta dan kebaikan tuhan.

Ketika engkau melihat kesalahan pada saudaramu, kesalahan itu sebenarnya ada dalam dirimu, tetapi engkau melihat kesalahan itu terpantul dalam dirinya. Demikian pula halnya dengan dunia ini. Dunia ini merupakan cermin yang melaluinya engkau melihat citra diri.

Seorang manusia merupakan cermin bagi manusia yang lain. Bersihkanlah dirimu dari kesalahan sendiri, karena kesusahan yang engkau kira dari orang lain sebenarnya berada dalam dirimu sendiri.

Cintailah setiap orang dan hiduplah di taman penuh kedamaian…….

Apabila berbicara baik kepada yang lain, kebaikan akan kembali kepadamu. Kebaikan dan pujian dari yang lain yang engkau katakan, pada hakikatnya adalah untuk dirimu sendiri. Kesejajaran/kesetaraan akan terjadi ketika seseorang menanami taman dan tanaman obat di sekitar rumahnya. Setiap saat memperhatikan, dia melihat bunga dan tanaman obat.

Apabila membiasakan diri berbicara baik kepada orang lain, engkau selalu berada di dalam “surga”. Ketika melakukan kebaikan untuk orang lain engkau akan menjadi temannya, dan kapan pun berpikir tentang engkau, dia akan memikirkan dirimu sebagai teman-dan pikiran seorang teman, terasa mendamaikan sebagaimana bunga di taman. Ketika engkau berbicara buruk kepada orang lain, engkau bisa menjadi buruk dalam pandangannya hingga kapan pun memikirkanmu dia kan membayangkan ular atau kalajengking, atau duri dan tanaman liar berduri.

Sekarang, apabila dapat melihat pada bunga di taman siang dan malam, kenapa engkau mesti mengelana di dalam potongan kayu atau lubang ular ? cintailah setiap orang hingga engkau, selalu berada di dalam bunga-bunga taman. Apabila membenci setiap orang dan membayangkan musuh di mana pun, itu seperti mengembara siang dan malam di dalam potongan kayu keras dan lubang ular.

Orang baik mencintai semua orang sebagai kebaikan, tidak atas nama orang lain tetapi atas namanya sendiri, kalau-kalau bayangan kebencian, kejijikan muncul di dalam pandangan mereka. Karena tidak ada pilihan di dunia ini selain memikirkan orang-orang, orang baik telah berusaha keras untuk memikirkan orang lain sebagai sahabat hingga kebencian tidak merusakkan jalan mereka.

Maka, segala sesuatu yang engkau lakukan dengan hormat kepada orang dan setiap sebutan yang engkau buat tentang mereka, baik atau buruk, semuanya kan kembali kepadamu. Maka tuhan mengatakan, “dia yang berbuat kebenaran, melakukan untuk manfaat jiwanya sendiri; dan dia yang melakukan kejahatan, melakukannya untuk hal yang sama” , dan “siapa pun pernah berbuat kejahatan sebesar semut sekalipun, akan mengalami hal yang sama”.

Baik orang yang tidak baik dan orang yang baik, sama-sama mengangungkan tuhan. Tuhan pernah berfirman bahwa siapa pun mengikuti jalan yang benar, melakukan kepatuhan, dan setia pada hukum ilahi, dia akan mendapatkan kenikmatan, pencahayaan, dan kehidupan agung.

Dia juga berfirman bahwa siapapun yang melakukan hal sebaliknya, akan menemukan kegelapan, ketakutan, dan lubang neraka serta kesengsaraan. Karena baik orang baik dan tidak baik melakukan sesuai dengan itu, dan karena janji tuhan benar-benar muncul, tidak lebih dan tidak kurang, maka keduanya mengagungkan tuhan, satu pihak dengan “bahasa” yang satu dan yang lain dengan bahasa yang lainnya.

Tetapi betapa berbedanya antara pengagung yang satu dengan lainnya ! sebagai contoh, seorang pencuri mencuri dan digantung atas kejahatannya. Dia adalah “pendeta” bagi orang-orang baik-yakni dia “berkata”, “siapa pun yang mencuri akan diselesaikan seperti ini.” Orang lain dihadiahi raja karena keadilan dan keamanahannya. Dia juga adalah “pendeta” bagi orang baik. Ceramahnya pencuri dengan satu ”bahasa” dan orang yang amanah dengan bahasa yang lain. Tetapi lihatlah betapa berbeda antara keduanya !


godgoodness for you

Kerelawanan dan kepedulian terhadap sesama adalah konsep hidup sebagai pelayan tuhan

Ketika pangeran memerintah mendirikan tenda, satu orang mengikat tali, satu membuat pancang, yang satu menjahit kain, satu mengaitkan, satu memotong, satu menggunakan jarum. Meskipun dilihat dari luar seluruh bentuk ini terlihat berbeda dan berlainan, dari sudut pandang makna hakikat mereka semua mengerjakan satu hal.

Keadaan dunia ini seperti itu, bila engkau memikirkannya. Setiap orang, pendosa dan orang suci, yang taat dan ingkar; setan dan malaikat, semuanya sama : melakukan penghambaan kepada tuhan. Sebagai contoh, raja berhasrat menguji budaknya untuk memisahkan yang taat dari yang tidak taat, yang layak dipercaya dari yang tidak, yang beriman dari penghianat. Tentu mesti ada yang menjadi ”pembela si jahat,”seorang penghasut, agar raja bisa menetapkan, setiap budak. Bagaimana raja menetapkan golongan budak-budaknya ? si penghasut budak provokator; bertindak sebagai budak raja, dan melakukan apa-apa yang raja perintahkan. Angin dikirim untuk membedakan yang ajeg dan tidak, untuk mengeluarkan ngengat dari pepohonan di taman. Ngengat akan pergi, sedangkan burung elang akan bertahan.

Raja suatu saat memerintahkan budak perempuannya untuk berhias secantik mungkin. Setelah itu, dia disuruh keluar dan memperlihatkan diri di hadapan budak laki-laki. Hal ini dilakukan untuk mengetahui siapa diantara para budak yang layak dipercaya, dan siapa yang menjadi penghianat. Meskipun perilaku budak perempuan itu jika dilihat dari luar dikategorikan telah menyimpang dari nilai-nilai kebaikan, tapi pada hakikatnya, semua yang diperbuat oleh budak itu adalah penghambaan terhadap raja.

Semua ”budak” kemudian, baik dan buruk, melihat diri mereka di dalam dunia ini, melakukan penghambaan dan ketaatan kepada tuhan, penghambaan tersebut tidak bisa dibuktikan dengan bukti logis atau kesesuaian dengan adat yang berlaku, melainkan dengan persaksian ”tanpa hijab”. Karena semuanya, baik dan jahat, adalah budak tuhan dan tentu taat pada-nya. Tiada satu pun yang tidak memujanya. Bagi orang seperti itu, dunia ini adalah ”kebangkitan kembali”, karena ”kebangkitan adalah untuk melayani tuhan dan tidak melakukan apapun kecuali melayani-nya.

Dengan demikian dari cerita tersebut dapat dipahami bahwa orang yang hidup sebagai pelayan tuhan bukanlah orang yang semata-mata taat melakukan ritual agama kalau ritual ibadah agama hanya dipahami sebagai konsep pemujaan dan penghambaan, karena yang jahat pun tanpa ibadah sebenarnya juga dalam proses pemujaan dan penghambaan kepada tuhannya.

Tuhan itu maha agung dan maha kuasa walaupun tak seorang pun memujanya, artinya ritual agama sebenarnya tidak tuhan butuh tapi manusialah sendiri yang butuh untuk itu.

Suatu hari sang raja mengadakan pesta makan dan mengundang semua rakyatnya, untuk kebutuhan tersebut sang raja tentu membutuhkan banyak pelayan karena raja sendiri tidak bisa turun melayani semua, dari tamu-tamu yang hadir berinisiatif untuk melayani semua tamu-tamu lain yang datang sampai selesainya pesta tersebut, orang inilah yang disebut sebagai pelayan sang raja.

Orang yang hidup melayani tuhan adalah orang yang mau memberikan sumbangsih pada sesama terutama yang membutuhkan pertolongan, dan kata kuncinya adalah kerelawanan dan kepedulian.

Bukankah semua agama pada prinsipnya mengajarkan tentang pemberian, islam dengan perintah ”beriman dan beramal saleh”, kristen dengan menyebarkan kasih sayang di kerajaan tuhan, Budha dengan penyembahan kuil tuhan (manusia adalah kuil tuhan), dst.

Menjadi pelayan tuhan adalah melayani hamba-hambanya yang lemah, karena tuhan sendiri telah hidup untuk melayani semuanya, apapun itu, menjadi rahmatanlilalamin, rahmat bagi alam semesta atau rahmat bagi kerajaan tuhan.

godgoodness for you

Sabtu, 20 Maret 2010

Pikiran adalah Jaring Penangkap Mangsa...

Pkiranmu sedang tenang. Bagaimana bisa ? karena pikiran adalah hal yang sangat berharga. Pikiran seperti jaring, dan jaring harus selalu dalam keadaan baik agar dapat digunakan untuk menangkap mangsa. Apabila pikiran terganggu, berarti jaring terkoyak, dan menjadi tak berguna. Maka, janganlah berlebihan dalam cinta atau benci kepada siapapun, karena kedua hal itu akan membuat jaring terkoyak. Kesederhanaan, dalam perkara ini adalah suatu keniscayaan.

Yang kumaksudkan dengan cinta yang tak boleh berlebih adalah cinta untuk selain tuhan. Tetapi apabila berbicara tentang cinta kepada tuhan, maka tak ada lagi pembatasan yang ekstrem. Semakin tebal rasa cinta, semakin baik. Ketika cintamu selain tuhan berlebihan, engkau mengharapkan agar dia selamanya berada dalam keberuntungan yang baik, sebuah kemustahilan wujud karena semua orang tunduk pada perputaran roda nasib. Karena keadaan manusia terus menerus berada di dalam perubahan dan engkau berharap agar dia selalu berada dalam keberuntungan baik terus menerus, pikiranmu menjadi terganggu.

Ketika permusuhanmu dengan seseorang terlalu berlebihan, engkau mengharapkan agar musuhmu selamanya bernasib sial dan buruk. Padahal roda kehidupan terus berputar dan demikian pula keadaan musuhmu, kadang-kadang dia beruntung, terkadang pula dia sial. Karena tidak mungkin musuhmu selamanya sial, pikiranmu menjadi terganggu.

Pada sisi lain, cinta kepada pencipta menjadi bagian tetap (terus bersemayam) di dalam dunia dan seluruh manusia. Budha, yahudi, nasrani, dan seluruh makhluk. Bagaimana mungkin seseorang tidak mencintai penciptanya ? meskipun cinta seperti itu terus bersemayam, penghalang tertentu menjaganya di belakang hijab. Apabila penghalang itu diangkat, cinta akan muncul ke permukaan.

Apapun bentuk agamamu kembangkanlah rasa cinta untuk tuhanmu dengan jalan sikap positif, karena dialah sumber dari segala sumber kekuatan dan energi, cintamu kepadamu menjadi daya mumpuni dan pemungkas mengelola dan melakukan perubahan di dalam masyarakat.