Sabtu, 20 Maret 2010

Pikiran adalah Jaring Penangkap Mangsa...

Pkiranmu sedang tenang. Bagaimana bisa ? karena pikiran adalah hal yang sangat berharga. Pikiran seperti jaring, dan jaring harus selalu dalam keadaan baik agar dapat digunakan untuk menangkap mangsa. Apabila pikiran terganggu, berarti jaring terkoyak, dan menjadi tak berguna. Maka, janganlah berlebihan dalam cinta atau benci kepada siapapun, karena kedua hal itu akan membuat jaring terkoyak. Kesederhanaan, dalam perkara ini adalah suatu keniscayaan.

Yang kumaksudkan dengan cinta yang tak boleh berlebih adalah cinta untuk selain tuhan. Tetapi apabila berbicara tentang cinta kepada tuhan, maka tak ada lagi pembatasan yang ekstrem. Semakin tebal rasa cinta, semakin baik. Ketika cintamu selain tuhan berlebihan, engkau mengharapkan agar dia selamanya berada dalam keberuntungan yang baik, sebuah kemustahilan wujud karena semua orang tunduk pada perputaran roda nasib. Karena keadaan manusia terus menerus berada di dalam perubahan dan engkau berharap agar dia selalu berada dalam keberuntungan baik terus menerus, pikiranmu menjadi terganggu.

Ketika permusuhanmu dengan seseorang terlalu berlebihan, engkau mengharapkan agar musuhmu selamanya bernasib sial dan buruk. Padahal roda kehidupan terus berputar dan demikian pula keadaan musuhmu, kadang-kadang dia beruntung, terkadang pula dia sial. Karena tidak mungkin musuhmu selamanya sial, pikiranmu menjadi terganggu.

Pada sisi lain, cinta kepada pencipta menjadi bagian tetap (terus bersemayam) di dalam dunia dan seluruh manusia. Budha, yahudi, nasrani, dan seluruh makhluk. Bagaimana mungkin seseorang tidak mencintai penciptanya ? meskipun cinta seperti itu terus bersemayam, penghalang tertentu menjaganya di belakang hijab. Apabila penghalang itu diangkat, cinta akan muncul ke permukaan.

Apapun bentuk agamamu kembangkanlah rasa cinta untuk tuhanmu dengan jalan sikap positif, karena dialah sumber dari segala sumber kekuatan dan energi, cintamu kepadamu menjadi daya mumpuni dan pemungkas mengelola dan melakukan perubahan di dalam masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar