Minggu, 21 Maret 2010

Cinta Ada Selama Celaan Masih Ada

“cinta ada selama celaan masih ada” karena seseorang akan memarahi yang dicintainya, bukan orang yang asing dengan dirinya. Ada berbagai jenis celaan. Menderita dalam kesakitan merupakan bukti cinta dan kebaikan tuhan.

Pada sisi lain, ketika suatu makian dilontarkan dan orang yang dimaki tidak merasakan sakit, maka tak akan ada bukti cinta (seperti ketika orang memukul karpet untuk mengeluarkan debunya). Dan pada sisi lain, seseorang yang memarahi anak atau kekasih yang ia cintai, ia kan mendaptkan bukti dari cinta. Bukti cinta akan muncul dalam contoh kasus seperti itu. Maka, selama engkau mengalami rasa sakit dan menyesal di dalam diri, itu adalah bukti dari cinta dan kebaikan tuhan.

Ketika engkau melihat kesalahan pada saudaramu, kesalahan itu sebenarnya ada dalam dirimu, tetapi engkau melihat kesalahan itu terpantul dalam dirinya. Demikian pula halnya dengan dunia ini. Dunia ini merupakan cermin yang melaluinya engkau melihat citra diri.

Seorang manusia merupakan cermin bagi manusia yang lain. Bersihkanlah dirimu dari kesalahan sendiri, karena kesusahan yang engkau kira dari orang lain sebenarnya berada dalam dirimu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar